Powered By Blogger

Jumat, 22 Juli 2011

DURHAKA kepada ORANG TUA

Diantara bentuk durhaka adalah : 1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan) ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit hati. 2. Berkata ‘ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua. 3. Membentak atau menghardik orang tua. 4. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan. 5. Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan orang tua, 6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi jika ‘Si Ibu” melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri maka tidak mengapa dan karena itu anak harus berterima kasih. 7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua. 8. Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Na’udzubillah. 9. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista. Semuanya itu termasuk bentuk-bentuk kedurhakaan kepada kedua orang tua. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan membedakan dalam berkata dan berbuat kepada kedua orang tua dengan kepada orang lain. “Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan) Semoga Allah memudahkan kita berbakti kepada kedua orang tua, selama mereka masih hidup dan semoga kita juga dijauhkan dari mendurhakai keduanya. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. =============== IBU PANTASKAH AKU MENJADI ANAK MU Rendra Darari Fakhrin Ikranagara =============== Mengorek luka pedih di bebauan alcohol Telapak menyala air mata darah api membakar hati Serpihan cinta runtuh Beludru jiwa yang halus kelu mengitip goa-goa nista Tertatih mencerca cinta ibu Membakar nurani setajam pisau belati Mengiris hati ibu di aroma brendy, wisky Kekosongan jiwa rapuh dihiasi meja judi Bilyard dan wangina perempuan pendosa Dihiasi uang Dan bujuk lembut rayuan pria pendosa Kengerian menghiasi tempat tidur Tak ingat nafas ibu yang ada pada titik nadir Tak ingat berjatuhannya keringat bapak sampai kerontang Tak berair Padi terkubur oleh rerumputan Di ketam api neraka Menyiarai orang tua dengan dosa-dosa Mengupat nyawa orang tua dengan durhaka Bunya kata mengadab luka di bibir mesum ========================== Akibat dari durhaka kepada kedua orang tua akan dirasakan di dunia. “Tidak ada dosa yang Allah cepatkan adzabnya kepada pelakunya di dunia ini dan Allah juga akan mengadzabnya di akhirat yang pertama adalah berlaku zhalim, kedua memutuskan silaturahmi” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad] “Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia yaitu berbuat zhalim dan al’uquq (durhaka kepdada orang tua)” [HR Hakim dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu]Teman, bila hari ini anda sdg bersedih, yakinlah cobaan itu wujud kasih sayang Allah, setiap penderitaan anda, Allah akan menggantikannya dg kebahagiaan. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Sssungguhnya Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui apa-apa" (QS. al-Baqarah : 216).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar