Powered By Blogger

Selasa, 12 Juli 2011

Ensiklopedia Setan dan Iblis

Iblis dan kroni-kroninya sudah menyatakan diri untuk selalu menggoda manusia sehingga terjerumus kedalam jalan yang salah. Maka kita tidak boleh tinggal diam membiarkan mereka melancarkan aksinya menggoda dan menyesatkan kita.
Menyatakan perang dengan Iblis dan berjuang dari segala godaannya.

Kitapun butuh amunisi agar bisa menang dalam perang yang dahsyat ini, berikut ini beberapa hal mengenai Iblis/setan yang perlu kita ketahui dalam rangka memerangi mereka,
Sumpah Iblis Untuk Menggoda Bani Adam

“Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari
kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)

Di dalam ayat ini Allah Ta’ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.

Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ighotsatul Lahfan menjelaskan :
“Jalan yang dilalui oleh insan ada empat, (tidak lebih) ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun ia lalui, ia akan menjumpai syaithan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan, ia menjumpai syaithan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia menempuh jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai syaithan siap mendukungnya”.

Syahqiq pernah berkata : “Tiada suatu pagi pun melanikan syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku serta dari arah kanan dan kiriku. Iapun berkata : “Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca : “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Thaha: 82)

Adapun dari arah belakangku maka ia menakut-nakuti akan menelantarkan keluarga yang akan aku tinggalkan. Maka aku membaca : “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”(Hud : 6)

Dari arah kanan ia mendatangiku dari sisi perempuan, maka aku baca :
“….Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”.

Dari arah kiri ia mendatangiku dari sisi syahwat, maka aku membaca :
“Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka inginkan….”(Saba’ : 54) (Lihat Mawaridul Aman 173-174)

Inilah ambisi syaithan, untuk menyesatkan semua bani Adam sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka yang bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syaithan ini menjadi kenyataan karena mayoritas bani Adam telah terperangkap dalam jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang Iblis : “Iblis menjawab : “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.”
Allah berfirman: ” Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenismu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semua.” (Shad : 82-85)
Cara Syaithan Menggoda Bani Adam

Dalam rangka menyesatkan bani Adam dari jalan yang lurus, syaithan
mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada enam tingkatan jebakan yang
dipasang syaithan untuk menjerat bani Adam sebagaimana yang diteraangkan
para ulama, yaitu :

Pertama : Syaithan akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah
kekafiran atau kesyirikan. Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini
syaithan akan menggunakan cara berikutnya.

Kedua : Syaithan akan berusaha menjatuhkan bani Adam ke lembah bid’ah
sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlil bid’ah. Namun bila bani
Adam termasuk ahli sunnah dan tidak mampu diperdaya, maka syaithan akan
menggunakan cara berikutnya.

Ketiga : Syaithan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa
besar. Namun bila Allah menjaganya, maka syaithan akan menggoda dengan
cara lain.

Keempat : Syaithan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa
kecil dan menganggapnya remeh. Bila gagal, maka syaithan akan menggoda
dengan cara lain.

Kelima : Syaithan akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah
sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Namun bila bani Adam selamat
dari perangkap ini, maka syaithan akan menggunakan cara yang terakhir.

Keenam : Syaithan akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah
nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah
sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya (Lihat
Madakhilus Syaithon ‘alas shalihin 9-10)

Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap syaithan tersebut,
maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh
syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala.
Makar Jahat Syaithon

1. Menabur Benih Permusuhan dan Buruk Sangka di Kalangan Muslimin

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits bersabda :
“Sesungguhnya iblis telah berputus asa untuk dapat disembah oleh
orang-orang sholih, namun dia berupaya menebarkan benih permusuhan di
kalangan mereka.” (HR Muslim 2812 dan Tirmidzi 1938)

Su’udhan atau buruk sangka adalah salah satu cara syaithan
mencerai-beraikan bani Adam (barisan kaum muslimin). Demikian pula
tahrisy (menebar benih permusuhan). Dalam sebuah hadits dari Ummul
Mukminin Shafiyah binti Huyai, dia bercerita : “Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam pernah i’tikaf di masjid, lalu aku datang menjenguk
beliau pada suatu malam untuk berbincang-bincang dengan beliau. (Setelah
selesai) aku pun bangkit untuk kembali dan beliau pun bangkit bersamaku
untuk menemani. Ketika itu lewatlah dua orang laki-laki Anshor
radliallahu ‘anhuma. Tatkala mereka melihat Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam, mereka pun mempercepat langkahnya. Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam pun berseru : “Perlahanlah! Wanita ini
adalah Shafiyah!” Dua orang itupun berkata : “Subhanallah, ya
Rasulullah!” Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya syaithan menjalar pada diri Adam pada aliran darah dan
sungguh aku khawatir syaithan akan melemparkan kejahatan pada hati
kalian berdua (ketika melihat aku) lalu terucaplah sesuatu.” (HR Bukhari
4/349-350)

2. Menghiasi Bid’ah Bagi Manusia

Syaithan akan datang pada seseorang dengan menghiasi kebid’ahan dan
membisikkan dalam hatinya : “Orang-orang di masa kini telah jauh
meninggalkan agamanya dan sulit sekali mengembalikan mereka kepada
agama. Alangkah baiknya kalau engkau mengerjakan beberapa amal ibadah
dengan beberapa tambahan dari apa yang telah ditetapkan dalam sunnah
Rasul dengan harapan agar mereka kembali pada agama mereka, karena
menambah amal kebajikan adalah baik.” Akhirnya orang bodoh tersebut pun
mengikuti bisikan syaithan.

Kita telah mengetahui bahwa ibadah adalah perkara tauqifiyah yaitu harus
diambil dari petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam semata.
Kita tidak memiliki hak untuk menambah dan mengurangi atau mengubah
semau kita karena ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan
termasuk perangkap syaithan.

3. Menakut-nakuti Bani Adam

Dalam hal ini syaithan akan menakuti bani Adam dengan dua cara :

Pertama : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan wali-walinya dari
kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli maksiat. Syaithan
membisikkan : “Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan yang
dahsyat….!” Akhirnya dia pun bergabung dengan wali-wali syaithan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya yang demikian itu
tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan
kawan-kawannya (orang musyrik Quraisy) karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.”
(Ali Imron : 175)

Kedua : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan kefakiran. Allah
Subhanahu wa Ta’ala menceritakan : “Syaithan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu dengan
kejahatan (kikir) …” (Al-Baqarah : 268)

Syaithan membisikkan kepada tukang riba : “Kalau engkau tinggalkan
profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan jatuh
miskin!” Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat menekuni profesi
riba.

Syaithan membisikkan kepada penjual khamr : “Jangan engkau tinggalkan
profesimu, tidak ada profesi yang lebih menguntungkan selain profesi
yang sedang engkau geluti. Kalau engkau tinggalkan engkau akan jatuh.
Belum tentu engkau mendapati profesi pengganti sebaik ini!” Akhirnya dia
pun semakin giat memasarkan berbagai produk dan merek khamr.

Semua itu adalah bisikan syaithan yang menyesatkan bani Adam padahal
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman : “… Barangsiapa bertaqwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(Ath-Thalaq : 2-3)

4. Melemparkan Keraguan Dalam Hati

Termasuk cara syaithan menyesatkan bani Adam adalah melemparkan keraguan
dan was was dalam hati baik dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah.
(Lihat Madakhilus Saithan ‘alas Shalihin 11-27)

Masih banyak lagi cara dan perangkap yang dipasang syaithan untuk
menjerat bani Adam. Di samping itu ada beberapa hal yang mudahnya
syaithan menjalankan makarnya, di antaranya :

1. Kebodohan bani Adam

2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan tipisnya keimanan

3. Lalai dari dzikrullah

4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan syaithan

5. Mengerjakan perbuatan sia-sia

6. Berlebih-lebihan (israf) dari kebutuhan

(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan Madakhilus Syaithan ‘alas Shalihin hal
28)
Jalan Keluar dari Makar Syaithan

Di akhir pembahasan ini kami sebutkan beberapa cara untuk menyelamatkan
diri dari cengkeraman, godaan dan jebakan-jebakan syaithan yang tertulis
dalam kitab Madakhilus Syaithon ‘alas Shalihin hal 28-29, yaitu

1. Beriman kepada Allah Ta’ala dan bertawakal kepada-Nya. Allah
berfirman : “Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas
orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya.” (An-Nahl :99)

2. Menuntut ilmu syar’i dari sumber dan pemahaman yang benar karena
dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan yang lurus dan mampu
menepis sekian banyak perangkap syaithan yang dipasang untuk menjerat
kita.

3. Mengokohkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman : “Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas)
di antara mereka.” (Al-Hijr :40)

4. Membentengi dengan dzikrullah dan isti’adzah (memohon perlindungan)
kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman : “Dan jika kamu ditimpa godaan
syaithan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui.” (Al-A’raf : 200)

Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari jebakan-jebakan syaithan yang
menyesatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar