menyikapi pengkhianatan

ya Allah bukakanlah pintu hati kami agar mampu mengenali setiap makna yang terkandung dibalik semua musibah yang terjadi, dan jangan biarkan hati kami ini terus menerus tertekan dengan masalah yang berlarut-larut, hingga tidak ada waktu untuk bisa introspeksi diri, amin

sahabat...

tidak seorangpun dalam hidupnya yang tidak memiliki masalah, hampir dapat dipastikan semua orang memilikinya, ada yang merasakan masalahnya berat dan juga ada yang ringan,

padahal berat atau ringannya suatu masalah itu bukan dari masalah yang sebenarnya terjadi, tapi justru dari hati kitalah yang mampu atau tidak menghadapi masalahnya,

sahabat...

sakit hati oleh seseorang karena telah ingkar janji kepada kita adalah sebuah masalah, tetapi semua itu tergantung juga kepada kita sendiri, apakah mau dibuat suatu masalah yang berat ataupun ringan, atau bahkan justru kita mencoba mengambil pelajaran dari kejadian tersebut sebagai bahan renungan untuk bisa lebih mengendalikan diri agar sekuat tenaga menjaga setiap amanah, karena ternyata dikhianati itu rasanya sungguh tidak enak,

setiap perbuatan itu pasti akan kembali kepada yang berbuatnya, dan islam mengajarkan bahwa sekecil atompun sebuah amal pasti akan ada balasannya

apalagi orang yang khianat terhadap janjinya, pasti suatu saat akan kembali pula balasan kepada pelakunya,

yakinlah sepahit apapun sebuah kejadian dalam hidup ini pasti akan tersirat sebuah hikmah yang besar untuk kita, hanya saja kadang kita ini menimbang dan menilai dari kerugian diri sendiri, yang pada akhirnya membuat sakit hati sendiri, hingga tertutuplah pintu pengetahuan hikmah dibalik sebuah kejadian dari hati kita, padahal penyebab semua itu justru karena ke-ego-an kita sendiri

tidak akan ada yang luput dari pandangan Allah apapun yang terjadi didunia ini,
kalaulah memang kita sudah pernah dikhianati dan merasakan begitu pahitnya sebuah pengkhianatan, lalu apa yang harus kita lakukan ?

menyandarkan segala permasalahan hanya kepada Allah adalah sebuah cara terbaik, karena Allah telah berjanji akan memberikan solusi dari setiap permasalahan bagi mereka yang tawakal kepada-NYA

kalaulah hati kita sudah memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah itu maha membalas setiap amal perbuatan, jadi kenapa kita ikut campur atas urusan tersebut

karena tidak akan pernah tertukar balasan suatu perbuatan, yang baik akan dibalas dengan kebaikan dan yang buruk akan dibalas pula dengan sesuatu yang buruk

sahabat...

sakit hati yang mendalam atau bahkan sampai berlarut-larut hanya akan menambah kesengsaraan kita sendiri, apalagi berkeinginan agar orang yang pernah menyakiti hati kita itu harus dibalas dengan balasan yang lebih sakit dibanding sakitnya yang pernah kita rasakan

keinginan seperti itulah yang justru akan menambah buruk keadaan kita sendiri, bahkan kita ini cenderung sudah masuk ke dzolim dan kurang meyakini janji Allah

apakah dengan sakit hati dan keinginan kita agar orang yang disakiti harus merasakan sakit hatinya lebih dari apa yang pernah kita rasakan, dapat menyelesaikan masalah ? jawabanya tentu pasti tidak ada, bukanya selesai masalah malah diri kita yang justru tersiksa,

sahabat...

apa gunanya balas dendam ?
apa gunanya sakit hati yang berkepanjangan ?
apa gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi ?
apa gunanya menyakiti diri ?
dan apa gunanya menyalahkan diri sendiri ?

tugas kita hanyalah introspeksi, introspeksi dan introspeksi, agar hidup ini menjadi lebih baik dari hari ke hari, hanya itu


perkara dikhianati dan kelakuan orang lain yang menyakitkan , biarlah Allah saja yang membalasnya,
dan jadikanlah setiap persoalan hidup ini menjadi batu asahan keikhlasan, kesabaran, keridhoan dan ketawakalan kita supaya lebih tajam lagi, bukannya malah kita terjebak dengan permasalahnya

sahabat...

semoga kita semua selalu dibimbing Allah agar hati ini terus bisa tegar dalam mengahadapi setiap permasalahan hidup, aamiin