Powered By Blogger

Jumat, 22 Juli 2011

pacaran lagi pacaran lagi

assalamu'alaikum wr.wb.

Ana rasa kita semua sepakat, bahwa pihak yang paling menderita kerugian dari "hubungan" ini adalah perempuan. Paling sederhananya, perempuan akan merasakan bahwa dirinya hina dan telah hancur. Perempuan ini tidak lagi menjadi gadis pingitan layaknya permata yang selalu manja dalam keluar
ganya.
Sebab, sejak pertama kali berpacaran, gadis ini benar-benar menjauh dari keluarganya, terutama ayahnya, karena mulai terbiasa berbohong kepada keluarganya dan mulai mendapat masalah di rumah. Pada akhirnya, ia mulai merasa menghadapi dunia ini seorang diri. Bagaimana pun, cinta jenis ini hanya menyisakan kesedihan, kegelapan, dan warna pekat di hati.

Sebenarnya, ana ingin menghimpun kerugian-kerugian perempuan yang akan mereka alami akibat "hubungan" seperti ini. Apakah ketika melarang "hubungan-hubungan" ini, Islam ingin mempersempit, menyusahkan dan mengekang manusia, khususnya dalam hal ini perempuan ? Ataukah larangan ini justru mengandung kemaslahatan ?

Perlu dicatat, 90% dari "hubungan pacaran" ini tidak berakhir dengan pernikahan. Alhasil, hati seorang perempuan akan hancur dan sakit (sudah jatuh, ketimpa tangga, kejatuhan buah duren, keinjak paku, kena air comberan lagi...hii.....parah dah... ^_^ ). Jika seorang cowok aja merasa sakit, pedih, dan menanggung duka lara, depresi, mengurung diri di kamar, ga mau makan ketika "hubungan" ini berakhir (diputusin ni ceritanya....). Bagaimana perempuannya, yang nota bene punya hati yang alus dan lembut....bisa tambah parah lagi tu.....

sedikit yg penting dibaca semua...
dari pada banyak di baca nya hanya ujung ujung nya ajah...
insya Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar