Powered By Blogger

Senin, 11 Juli 2011

senyum dulu yuk!

Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrohamnirrohim

Allah swt berfirman : Sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ( yaitu ) bagi orang – orang yang mengharap ( rahmat ) Allah swt dan ( kedatangan ) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah ( Qs Al Ahzab : 21 )

Duhai saudara/i ku tercinta rahimakumullah ..

Senyum dulu yukkk ... nah dengan begitu pasti akan indah jadinya ..

Mungkin kita dengan mudah melupakan sebuah senyuman , namun sungguh senyuman mempunyai makna yang begitu besar. Sebuah senyuman penuh ketulusan. Ini adalah tentang kebaikan – kebaikan kecil, sesuatu yang bisa menjadi penolong anda. Sesuatu yang barangkali mungkin akan mempertemukan anda dalam pusaran keajaiban entah di mana dan entah kapan. Bisa di bayangkan seseorang yang senantiasa menghiasi hari – harinya dengan senyuman akan mendapatkan hari – hari yang gelap menjadi cerah.

Apa pun masalah yang kita hadapi , Insya Allah akan terasa ringan apabila kita ikhlas dan ridho serta dilakukan disertai dengan senyuman.

Rasulullah saw dalam suatu kesempatan pernah bersabda,”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah”. (Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi).

Subhanallah!
Bukankah ini termasuk ibadah yang paling mudah. Dengan menampilkan gerak ekspresif seakan tertawa pada muka kita tapi tanpa suara, maka kita sudah melakukan suatu ibadah. Inilah salah satu kesempurnaan cakupan Islam. Hal-hal yang kecil diperhatikan dan begitu dihargai.

Coba sejenak kita renungkan ! Bukankah orang yang memikat Anda adalah orang yang selalu tersenyum ceria dan menyenangkan ? Anda akan menemukan bahwa orang yang tidak Anda sukai pun akan lebih menarik bila ia tersenyum. Mengapa senyum mempunyai kekuatan yang besar? Sebab senyum mengisyaratkan cinta, mencerminkan penerimaan. Dan membuat orang merasa bahwa kita menerima mereka adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mempengaruhi seseorang.

Rasulullah saw merupakan manusia yang paling istimewa akhlaknya. Begitu juga dalam hal senyuman. Kehidupan Rasulullah senantiasa dihiasi dengan senyuman. Para sahabat adalah saksi kehidupan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam yang penuh dengan senyuman.

Abdullah bin Al-Harist ra menuturkan, yang artinya,”Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi)

Al-Husein ra, cucu beliau, menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata,” Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas.” ( H.R At-Tirmidzi)

Dalam kehidupan rumah tangga, Rasulullah saw juga merupakan seorang suami yang penuh canda dan senyum. Aisyah ra mengungkapkan, yang artinya, ”Adalah Rasulullah saw ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul”. (Riwayat Ibnu Asakir)

Selain merupakan bagian dari akhlak mulia Rasulullah saw, senyum juga merupakan cara tertawa Rasulullah saw. Beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Saat tertawa, baliau hanya manyunggingkan senyum.

Aisyah ra bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Rasulullah saw tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum”. (Riwayat Al-Bukhari)

So, sudah kah kita tersenyum hari ini tuk saudara/i kita ...

Barakallahu Fiikum
Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar