Powered By Blogger

Rabu, 29 Juni 2011

Bersykur adalah ciri ciri orang beriman

Semoga Allah yang amaha kuasa, memberikan kepada kita akal yang sehat untuk berfikir, hati yang jernih untuk meresapi tiap detik dalam hidup kita., agar kita dapat menjadi insan yang tegar saat badai hidup datang. Karena penderitaan dalam hidup bukan karena kejadian yang menimpa, tapi karena kita tertutup dari pintu hikmah

Percayalah wahai saudaraku. Allah tidak mungkin mendzolimi kita, kalo kita sendiri adalah figur yang aktif untuk menghamba, percayalah firmanNya dalam kitab petunjuk ummat manusia "fFirman Allah La in Syakartum la-aziidannakum (jika kalian bersyukur , niscaya Aku akan menambah
rezekimu(QS. 14 ; 7)

apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya, dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan , maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.(QS . 16 ; 53).

Bukankah ayat ini adalah kabar gembira bagi hambaNya yang selalu bersyukur, Jadi setiap nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu nikmat lainnya, kita sering menginginkan nikmat padahal rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah syukur atas nikmat yang ada, jangan engkau lepaskan nikmat yang besar dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil. Tidak usah risau terhadap nikmat yang belum ada , justru risaulah kalau nikmat yang ada tidakdisyukuri, Allah sudah berjanji kepada kita dengan janji yang pasti ditepati. Maka daripada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada lebih baik bagaimana yang ada bisa disyukuri , sayangnya kalau kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya makanan, padahal syukuran itu adalah bentuk amal yang dahsyat.

Syarat yang pertama menjadi ahli syukur adalah hati tidak merasa memiliki , tidak merasadimiliki kecuali yakin segalanya milik Allah SWT. Makin kita merasa memiliki sesuatu akan makin takut kehilangan, takut kehilangan adalah suatu
bentuk kesengsaraan , tapi kalau kita yakin semuanya milik Allah ,maka diambil oleh Allah tidak layak kita merasa kehilangan. Karena kita merasa tertitipi. Makin merasa rejeki itu milik manusia kita akan merasa berharap kepada manusia dan akan makin sengsara, senikmat-nikmat dalam hidup adalah kalau kita tidak berharap kepada mahluk tetapi berharap hanya kepada Allah SWT.

2. Ingatlah pada Allah swt saat badai hidup datang, kita diciptakan untuk menikmati, bukan malah dinikmati oleh kerasukan nafsu yang tiada henti hentinya ingin menyengsarakan kita pada urusan dunia. Saudaraku jadilah manusia hebat saat badai hidup itu datang, agar Allah bangga kepada kita.

3. Syukuri apa yang menjadi hak dan bagian dari hidup kita, tanpa membanding bandingkan dengan nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain, Karena Allah Maha melihat, Maha Mengetahui tidak mungkin lupa pada pada hamba hambaNya yang selalu bersyukur, bagi Allah, rasa syukur kita jauh lebih berharga daripada nikmat duniawi tersebut.

Mungkin bisa dijadikan cerminan hidup, Pemandangan desa yang asri, pematangan sawah yang menghijau,
banyak anak anak kecil kumuh berlarian, pak tani dan Bu’ tani berkumpul, mereka makan bersama dengan ikan asin ditambah nasi jagungnya dengan sayur bayam yang menjadi has makana desa. Mungkin menu seperti ini jauh dari kemewahan, tapi coba lihat cara mensyukurinya. Ucapan syukur dan Keringat di kening yang keluar sehabis makan adalah tanda nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya yang pandai bersyukur. Tidak sembarang orang yang dapat merasakan hakekat daripada nikmat tersebut, sesutau yang LEZAT belum tentu NIKMAT, dan sesuatu yang NIKMAT sudah tentu LEZAT.

Orang yang bersyukur adalah orang yang mendidik anaknya supaya dekat dengan Allah, di dunia nama orang tuanya terbawa harum karena anaknya mulia, di kubur lapang kuburnya karena doa anaknya , di akherat Insya Allah akan terbawa karena barokah mendidik anak.

jangan pernah merasa gagal untuk menjalani sesuat. karena hakekat dari kata “GAGAL” adalah jika kita malas untuk bangkit dalam keterpurukan, sebenarnya manusia tidak akan pernah pernah gagal, jika dia mampu menggunakan nalar dan hatinya, Karena disinilah letak keutamaan kita sebagai makhluq terindah yang pernah diciptakan Allah swt, dengan akal kita mampu berfikir, dengan hati kita dapat meresapi denyut rasa hidup ini. Tak ada kegagalan bagi jiwa seorang pejuang, tanpa disadari kita telah berdiri di medan perjuangan melawan hidup.
Bersyukurlah bagi saudarku yang selalu berjuang dalam hidupnya, semakin cobaan itu datang, Allah akan menyiapkan DARAJATUN ULYA (drajat yang tinggi) bagi kita yang pandai mensyukurinya. LAA MUDABBIRO ILLA ALLAH (tidak ada yang dapat mengatur, kecuali Allah swt) tugas kita hanya menyukuri, bukan mengtur atas kemauan kita sendiri, karena jika demikian, kita pasti akan merasa kehilangan atau kekurangan sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dan itu sangat menyengsarakan psikologi kita. Sahabatku... “ Keberhasilan kita dalam hidup, tidak diukur dari seberapa besar dan tingginya impian cita cita kita. tapi keberhasilan dinilai dari kualitas perjalanan kita. Bila kita menjaga kualitas perjalanan harian kita, maka kapanpun perjalanan itu berakhir _perjalanan kita akan berakhir dengan baik. Wallahu a’lamu minnaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar