Powered By Blogger

Sabtu, 16 Juli 2011

-AHAD! BUKAN MINGGU-

Kebetulan hari ini adalah hari Minggu. Saya sendiri lebih suka menyebutnya hari Ahad. Karena dulu saya pernah mendengar salah seorang teman saya dimarahi (baca: nasehati) gurunya waktu menyebut hari Ahad dengan Minggu. dan karena kebetulan guru itu juga guru saya, saya anggap nasehat itu juga untuk saya.

Pagi ini tiba-tiba terbersit keingin-tahuan saya soal pemakaian nama hari Minggu dan Ahad ini. Saya lalu berpikir, ternyata nama-nama hari dalam bahasa Indonesia semua diserap dari bahasa arab :

* Senin ----> Istnain = Dua
* Selasa---> Tsalatasah = Tiga
* Rabu----> Arba'ah = Empat
* Kamis--> Khomsah = Lima
* Jum'at--> Jama'ah = Berkumpul, Kumpulan
* Sabtu--> Sabat (Hari yang disucikan pada jaman Nabi Musa as.)

Nah , yang jadi permasalahan kemudian tiba-tiba muncul hari Minggu. Kalau memang mengadopsi dari bahasa Arab kenapa Ahad yang berarti satu tidak diadopsi sekalian? Setelah sedikit berpikir kemudian saya ingat novel "The Davinci Code" yang pernah melambung pada tahun 2003. Dan kebetulan saya juga punya e-booknya. Di novel ini saya menemukan tulisan berikut:

Di masa kekaisaran Romawi Konstantin, agama resmi Romawi adalah pemujaan matahari, dan Konstantin adalah pendeta kepalanya. Ketika itu, Konstantin menghadapi kenyataan, 3 abad sepeninggal Yesus, penganut Kristen tumbuh berlipat-lipat. Kaum Kristen dan pagan mulai berperang. Situasi dianggap mengancam dan memecah belah Romawi.

Konstantin memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah agama tunggal, Kristen. Caranya, mengalihkan para penganut pagan (polytheisme) pemuja matahari menjadi Kristen, dengan meleburkan simbol-simbol, tanggal-tanggal, serta ritus-ritus pagan ke dalam tradisi Kristen yang sedang tumbuh. Melalui Konsili Nicaea, Konstantin berhasil menciptakan agama hybrid yang dapat diterima kedua belah pihak. Konstantin juga menggeser hari Sabat Yahudi sebagai hari peribadatan Kristen, menjadi hari Minggu agar bertemu dengan hari kaum pagan memuliakan matahari, Sun-day.
(Majalah Insani, April 2005)


Rasa penasaran saya semakin bertambah, setelah browsing akhirnya ketemu asal nama hari minngu di forum indowebster:

Minggu adalah hari ketujuh dalam satu pekan menurut standar kalender ISO 8601. Kata Minggu diambil dari bahasa Portugis, Domingo. Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai DoMinggu. Baru sekitar akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, kata ini dieja sebagai Minggu.Kata Minggu (m dalam huruf kecil) berarti pekan, satuan waktu yang terdiri dari tujuh hari.tambahan, arti dominggo adalah TUHAN. simbol hari TUHAN untuk umat nasrani

Lah kan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu semuanya berasal dari bahasa Arab. Tapi, setelah masuk hari ke-7 kok malah diserap dari bahasa Portugis Minggu, apalagi Sunday.

Memang, Ahad itu lebih baik. Ahad = satu

Yah jadi terngiang teriakan "Ahad, Ahad, Ahad" dari seorang Bilal bin Rabah tatkala ia disiksa dan ditimpakan batu besar di atas tubuhnya di padang pasir. Subhanallah, betapa kerasnya perjuangan shahabat Nabi mempertahankan kemantapan aqidahnya. Ya Allah Maha Ahad, Allah Maha Esa. Dan beliau radhiallahu 'anhu tidak mau merubah ucapannya itu.

"Qul huwallahu ahad." (QS. Al-Ikhlas: 1)
Ya, "Katakanlah (hai Muhammad), Dia Allah yang satu."

Karenanya, rasanya lebih baik kita menyebut hari ini sebagai hari Ahad, sebuah kata yang penuh makna, memantapkan keimanan dan menghindarkan kita dari mengikuti kebiasaan kaum kafir yang mencanangkan nama hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar